TEMPE MENDOAN PUTRA || Kuliner Indonesia

Bingung mau makan apa? Mending cobain Tempe Mendoan Purta, Dijamin enak dan lezat!!


Siapa yang suka akan kenikmatan hidangan penutup berbahan dasar tempe yang gurih, hangat, bercita rasa tinggi dan sangat khas Indonesia. Disini tempatnya pecinta tempe mendoan,
Dijamin menggunakan bahan-bahan bermutu dan berkualitas,dan di goreng dadakan!

Silahkan bagi yang berminat untuk kuliner "Tempe Mendoan Purta" bisa langsung ke tempat beralamat di Jl. Rasuna Said, RT.005/RW.005, Panunggangan Utara, Kec. Pinang, Kota Tangerang, Banten 15143.
Bisa juga di beli lewat online tersedia di shopeefood, grabfood, gofood dan traveloka eats

Di tunggu kedatangannya!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARYA-KARYA PUISI: TEMA KETENANGAN

Gambar
  "LANGIT DI JENDELAKU" Di perbatasan ruangan ini  Dekat tangga sebelah kelas Terdengar ramai bagiku  Ada bisikan tawa dibalik dinding Sembari kunikmati angin sore yang membawa sabda Menggesekkan ranting pohon ke jendelaku Saat itu aku tertawa melihat awan menghilang Mungkin setelah menangisi pilu terkabung Lalu matahari menunjukkan sarkasnya  Namun tak ku hiraukan Mungkin karena kopi ku masih terlalu kental Ia gagal menembus ketenangan ku Karya: Dimas Syailana        "ISTIRAHAT" Jika lelah maka berhenti lah  Jangan terus menerus berjalan Tubuhmu sudah di penuhi keringat  Tak perlu sangat memaksakan  Perjalanan masih sangat panjang...  Tak perlu terburu-buru  Istirahat lah terlebih dahulu  Walaupun dengan waktu yang singkat  Tak perlu merasa terlambat Tak perlu merasa kalah  Karena kita akan tetap sampai  Dengan waktunya Masing-masing Karya:Sifa Fauziah                    "MALAM YANG SUNYI"         Langit yang mulai gelap
Baca selengkapnya

CERPEN: "SEBELAH SEPATU"

Gambar
Masih sangat pagi ketika aku tiba di sekolah. Hari ini aku memang datang lebih awal untuk membaca materi pelajaran yang tidak sempat aku lakukan tadi malam. Kesibukan sekolah belum terlalu. Rumput-rumput hijau di taman sekolah juga masih terlihat begitu segar dengan embunnya. Di sudut kantor guru, yang terlihat baru sosok Pak Harun, petugas sekolah yang biasa membuka ruang-ruang kelas. Kuayun kakiku dengan santai menuju kelas. Tiba-tiba kakiku terhenti tepat di depan papan bercat hitam. Lirikan mataku tidak sengaja mengarah pada sebuah kertas berisi pengumuman lomba lari marathon tingkat SMA yang ditempel begitu rekat di atas papan itu. Rencanaku untuk membaca materi pelajaran pun akhirnya gagal terlaksana lantaran tergantikan oleh sehelai kertas di papan pengumuman itu. Sungguh sangat tertarik. “Sungguh ini adalah kesempatan emas bagiku,” celotehku dalam hati. Kemudian kulanjutkan langkah kakiku menuju kelas, karena bel masuk sudah berbunyi. Belajarku tidak fokus har
Baca selengkapnya